pencarian
Tugu JOGJA
Tugu Yogyakarta adalah sebuah tugu atau menara yang sering dipakai sebagai simbol/lambang dari kota Yogyakarta. Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwana I, pendiri kraton Yogyakarta. Tugu yang terletak di perempatan Jl Jenderal Sudirman dan Jl. Pangeran Mangkubumi ini, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja dan gunung Merapi. Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi. Tugu ini sekarang merupakan salah satu objek pariwisata Yogya, dan sering dikenal dengan istilah “tugu pal putih” (pal juga berarti tugu), karena warna cat yang digunakan sejak dulu adalah warna putih. Tugu pal ini berbentuk bulat panjang dengan bola kecil dan ujung yang runcing di bagian atasnya. Dari kraton Yogyakarta kalau kita melihat ke arah utara, maka kita akan menemukan bahwa Jalan Malioboro, Jl Mangkubumi, tugu ini, dan Jalan Monument Yogya Kembali akan membentuk satu garis lurus persis dengan arah ke puncak gunung Merapi.
Tugu ini hanyalah monument kecil, namun memiliki sejarah yang penting dan panjang bagi warga Jogjakarta. Oleh karena hal tersebut tidak jarang para pelancong datang dan berfoto di tugu Jogjakarta ini. Tugu jogja ini merupakan 0 km meter bagi kota jogja.
Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg adalah
sebuah benteng yang dibangun tahun 1765 oleh VOC di Yogyakarta selama
masa kolonial VOC. Gedung bersejarah ini terletak di depan Gedung Agung
(satu dari tujuh istana kepresidenan di Indonesia) dan Istana Sultan
Yogyakarta Hadiningrat yang dinamakan Kraton. Benteng ini dibangun oleh
VOC sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan gubernur Belanda kala itu.
Benteng ini dikelilingi oleh sebuah parit yang masih bisa terlihat
sampai sekarang.
Benteng berbentuk persegi ini mempunyai menara pantau di keempat sudutnya. Di masa lalu, tentara VOC dan juga Belanda sering berpatroli mengelilingi dindingnya.
Sekarang, benteng ini menjadi sebuah museum. Di sejumlah bangunan di dalam benteng ini terdapat diorama mengenai sejarah Indonesia.
Benteng berbentuk persegi ini mempunyai menara pantau di keempat sudutnya. Di masa lalu, tentara VOC dan juga Belanda sering berpatroli mengelilingi dindingnya.
Sekarang, benteng ini menjadi sebuah museum. Di sejumlah bangunan di dalam benteng ini terdapat diorama mengenai sejarah Indonesia.
Mengunjungi
objek wisata di Yogyakarta, tidak lengkap rasanya tanpa menyempatkan
datang ke Museum Benteng Vredeburg. Lokasinya sangat mudah untuk
ditemukan, yakni terletak di ujung selatan Jalan Malioboro. Benteng ini
memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi bagi perjuangan melawan
penjajah. Sebelum dikenal dengan nama Benteng Vredeburg seperti
sekarang, benteng ini bernama Benteng Rustenburg.
Kaliurang
Jika Bogor punya Puncak, Jawa Barat punya Lembang, Semarang punya
Bandungan, maka Yogya punya Kaliurang. Sudah banyak cerita tentang
keindahan Kaliurang. Kaliurang selalu dihubungkan dengan wisata udara
sejuk dan suasana romantis di kaki Gunung Merapi.
Tempat wisata ini mulai dikenal sejak awal abad ke-19, ketika ahli geologi Belanda bermaksud mencari tempat peristirahatan bagi keluarganya. Ketika menemukan tempat ini kemudian mereka mendirikan bungalow-villa dan sebagainya. Sehingga kawasan kaliurang sangat cocok untuk wisata keluarga atau bulan madui bagi pengantin baru. Saya menyarankan janganlah anda berkunjung ke Kaliurang dengan niat Pacaran, lebih baik anda menikah dahulu supaya lebih aman.
Tempat-tempat layak dikunjungi:
Selain menginap di villa-villa yang sangat banyak di sini untuk melepas penat setelah seharian bekerja. Anda juga memiliki beberapa alternatif wisata yang bisa dilakukan:
1. Susur alam: Menyusuri dan melintasi alam sebelah barat Bukit Plawangan anda akan bisa menikmati indahnya pepohonan dan hutan serta , deretan 22 gua peninggalan Jepang
2. Bangunan bersejarah: adalah Wisma Kaliurang dan Pesangrahan Dalem Ngeksigondo milik Kraton yang pernah dipakai sebagai tempat berlangsungnya Komisi Tiga Negara.
3. Museum Ullen Sentalu: museum ini akan membantu anda mengungkap misteri kebudayaan dan nilai-nilai sejarah Jawa, terutama yang berhubungan dengan putri Kraton Yogyakarta dan Surakarta pada abad ke-19.
4. Taman Rekreasi Kaliurang. Luasnya sekitar 1 Ha terdapat berbagai fasilitas permainan untuk anak-anak, dihiasi oleh patung jin ala kisah 1001 malam
5. Taman Wisata Plawangan Turgo: terdapat kolam renang Tlogo Putri
6. Menikmati satwa liar: monyet burung
7. Menikmati puncak merapi dengan teropong (disewakan sekitar Rp.5000 selama 30 menit)
8. Berkeliling menggunakan kereta kelinci melewati gardu pandang (Sewanya Rp.3.000 per orang). Untuk perjalanan eksklusif, tarifnya Rp.20.000 akan menjadikan anda seorang laTiket Masuk Kaliurang:
Pengunjung + asuransi: Rp.3000/orang
Bus/Truk: Rp.3000
Mobil: Rp. 3000
Motor: Rp.2000yaknya bangsawan.
Tempat wisata ini mulai dikenal sejak awal abad ke-19, ketika ahli geologi Belanda bermaksud mencari tempat peristirahatan bagi keluarganya. Ketika menemukan tempat ini kemudian mereka mendirikan bungalow-villa dan sebagainya. Sehingga kawasan kaliurang sangat cocok untuk wisata keluarga atau bulan madui bagi pengantin baru. Saya menyarankan janganlah anda berkunjung ke Kaliurang dengan niat Pacaran, lebih baik anda menikah dahulu supaya lebih aman.
Tempat-tempat layak dikunjungi:
Selain menginap di villa-villa yang sangat banyak di sini untuk melepas penat setelah seharian bekerja. Anda juga memiliki beberapa alternatif wisata yang bisa dilakukan:
1. Susur alam: Menyusuri dan melintasi alam sebelah barat Bukit Plawangan anda akan bisa menikmati indahnya pepohonan dan hutan serta , deretan 22 gua peninggalan Jepang
2. Bangunan bersejarah: adalah Wisma Kaliurang dan Pesangrahan Dalem Ngeksigondo milik Kraton yang pernah dipakai sebagai tempat berlangsungnya Komisi Tiga Negara.
3. Museum Ullen Sentalu: museum ini akan membantu anda mengungkap misteri kebudayaan dan nilai-nilai sejarah Jawa, terutama yang berhubungan dengan putri Kraton Yogyakarta dan Surakarta pada abad ke-19.
4. Taman Rekreasi Kaliurang. Luasnya sekitar 1 Ha terdapat berbagai fasilitas permainan untuk anak-anak, dihiasi oleh patung jin ala kisah 1001 malam
5. Taman Wisata Plawangan Turgo: terdapat kolam renang Tlogo Putri
6. Menikmati satwa liar: monyet burung
7. Menikmati puncak merapi dengan teropong (disewakan sekitar Rp.5000 selama 30 menit)
8. Berkeliling menggunakan kereta kelinci melewati gardu pandang (Sewanya Rp.3.000 per orang). Untuk perjalanan eksklusif, tarifnya Rp.20.000 akan menjadikan anda seorang laTiket Masuk Kaliurang:
Pengunjung + asuransi: Rp.3000/orang
Bus/Truk: Rp.3000
Mobil: Rp. 3000
Motor: Rp.2000yaknya bangsawan.
Malioboro
Entah apa yang membuat jalan ini begitu terkenal sebagai tempat kunjungan wisata, disamping tempat wisata lain di Jogja. Kalau saya pribadi sih menyimpulkan kalau jalan ini terkenal karena berada di pusat kota Jogjakarta. Selain itu di jalanan ini banyak sekali pedagang – pedagang yang menawarkan berbagai macam cindera mata. Mulai dari kaos, batik, souvenir – souvenir, kuliner dan berbagai macam bentuk cindera mata lain. terlepas dari itu semua, jalanan ini memang dekat dengan lokasi Keraton Kesultanan Jogjakarta dan juga obyek wisata benteng Vredebrug. Jadi ya tidak salah kalau jalanan ini menjadi ramai dan banyak menarik para pedagang untuk mengadu nasib berjualan disana.
Kota Gede
Kotagede sudah diakui merupakan pusat kerajinan perak terbesar di Indonesia, melebihi Bali, Lombok dan Kendari. Kotagede berlokasi 10 km dari pusat kota Yogyakarta, sudah mampu menghasilkan karya beragam kerajinan perak yang diolah menjadi beragam bentuk lewat beragam cara. Kerajinan perak produksi Kotagede telah diminati wisatawan mancanegara, baik yang berbentuk perhiasan, peralatan rumah tangga ataupun aksesoris penghias.
Sekarang di Kotagede anda tidak hanya untuk membeli kerajinan peraknya saja, tetapi anda bisa belajar untuk membuat kerajinan perak untuk cinderamata anda sendiri, lebih menarik bukan untuk mengunjungi Kotagede yang tidak jauh dari pusat kota Yogyakarta. Sebuah kursus singkat yang berdurasi tiga jam hingga dalam hitungan hari menawarkan pada anda paket wisata alternatif meliputi merancang desain perhiasan perak, membuatnya dan akhirnya membawa pulang hasil buatan anda sendiri. Salah satu tempat dimana anda bisa menikmati paket wisata itu adalah di Studio 76. Bila memiliki lebih banyak waktu, anda bisa memilih membuat perhiasan perak yang lebih indah. Seluruh proses perancangan dan pembuatan kerajinan adalah hak anda. Selama proses pembuatan, instruktur hanya akan membimbing dan memperbaiki beberapa detail yang masih kurang bagus. Pengalaman instruktur dalam membimbing dan membuat kerajinan perak selama bertahun-tahun akan membantu anda belajar dalam waktu cepat. Ditunjang dengan keahlian instruktur berbahasa asing, tentu akan sangat memudahkan anda.
Kasongan
Kasongan adalah salah satu Desa di Kabupaten Bantul yang menjadi sentra kerajinan tangan/handicraft. Kerajinan Kasongan
sudah sangat terkenal, sehingga Desa Kasongan juga disebut Desa Wisata.
Daerah Kasongan ini tepatnya terletak di Pedukuhan Kajen, Desa
Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Jogjakarta. Jarah tempuh sekitar 6 km dari ALun - alun utara Jogjakarta
menuju arah selatan. Produk Kerajinan Kasongan ini juga dikenal sebagai
Gerabah Kasongan.
Kerajinan Kasongan pada mulanya sangat
sederhana, hanya berupa celengan, mainan anak dan perabot dapur serta
pot bunga. Pada tahun 1971 - 1972, seorang seniman Yogyakarta yang
bernama Sapto Hudoyo membantu masyarakat Kasongan untuk lebih kreatif
dalam berproduksi, sehingga Kerajinan Kasongan atau Gerabah Kasongan ini
menjadi bekembang motif dan ragamnya tidak hanya monoton dan
membosankan. Sapto Hudoyo selain memberikan sentuhan pada Kerajinan
Kasongan tersebut, juga melatih manajemen dan marketingnya, sehingga
Kerajinan Kasongan bisa di terima oleh masyarakat luas dan menjadi
semakin terkenal. Motif, jenis dan model Kerajinan Kasongan akhirnya
tumbuh dan berkembang banyak sekali, tidak sekedar guci atau gerabah
dari tanah liat.
Gunung Purba Nglanggeran
Gunung Api Purba di Nglanggeran Yogyakarta calon geopark?,
adalah pertanyaan yang pernah ditujukan pada saya. Kalau pertanyaannya
diperjelas menjadi ‘Pantaskah Gunung Api Purba menjadi geopark?,
jawabnya pasti pantas. Perwakilan UNESCO yang mengunjungi Gunung Api
Purba pada Oktober 2010 silam pun mengatakan layak.
Namun jika pertanyaannya menjadi ‘Bisakah Gunung Api Purba menjadi geopark?, saya hanya bisa menjawab lirih, semoga.
Indonesia Belum Punya Geopark. atau taman bumi merupakan sebuah kawasan atau situs warisan geologi (geological heritages) yang mempunyai nilai ekologi dan warisan budaya (cultural heritages) dan berfungsi sebagai daerah konservasi, edukasi dan sustainable development. Geopark ditetapkan dalam sidang Global Geoparks Network
(GGN), sebuah badan bentukan
Gunung Api Purba Nglanggeran.atau Gunung Nglanggeran yang terdapat di Kabupaten Gunungkidul,
Yogyakarta pada akhir 2010 digadang-gadang menjadi geopark pertama di
Indonesia. Sejumlah geolog menilai Gunung Api Purba pantas menjadi
geopark. Bahkan perwakilan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
pendidikan dan ilmu pengetahuan (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/ UNESCO) pun memberikan penilaian yang sama.
Selain memiliki nilai ekologi, Gunung Nglanggeran juga memiliki nilai warisan budaya (cultural heritages) dan berfungsi sebagai daerah konservasi, edukasi serta sustainable development.
Dengan potensi tersebut Gunung Api Purba telah memenuhi syarat sebagai
geopark (Taman Bumi Internasional) dan dapat diusulkan dalam sidang Global Geoparks Network (GGN) untuk ditetapkan sebagai geopark oleh Unesco.
Gunung Api Purba merupakan gunung atau bukit dengan ketinggian 700 meter dpl yang terdapat di desa
Nglanggeran kecamatan Patuk kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Letaknya
hanya 25 km dari kota Yogyakarta.
Gunung Api Purba ini diyakini merupakan
bekas gunung api purba yang telah ada sejak 25-60 juta tahun silam.
Gunung ini telah ada jauh sebelum munculnya gunung Merapi. Akibat proses
geologi yang terus berlangsung selama jutaan tahun, gunung api purba di
Nglanggeran ini sudah tidak aktif kembali.
UNESCO yang dilaksanakan 2 tahun sekali.
Di seluruh dunia terdapat 66 geopark yang tersebar di 20 negara.
Pantai Sundak
Pantai Sundak
Pantai Sundak dan lingkungannya sangat
menakjubkan. pasir putih yang resik dan air laut yang jernih. berjalan
dari bibir pantai ke tengah laut yang relatif dangkal hingga sejauh 30
meter dan menjumpai batu-batu karang kecil berjajar dan menjadi
persembunyian biota-biota laut yang mungil.Tampak beberapa bukit batu karang dan batu kapur di utara pantai dengan
tinggi sekitar 12 meter. yang melatari pantai dan menambah keelokan
pesona alam kawasan Pantai Sundak. Di dalam salah satu bukit batu karang
tersebut terdapat gua, yang di dalamnya ada sumur air tawar yang
menjadi sumber mata air.
Sepanjang pantai dihiasi pohon-pohon yang membuat sejuk hembusan angin
laut di sekitar pantai. Di sore hari, dari bawah pepohonan ini, dapat
menikmati cantiknya matahari terbenam di ufuk Samudra Hindia.
Pantai Sundak berada dalam satu area dengan sebagian obyek wisata pantai
di Kabupaten Gunungkidul. Beberapa pantai lain yang letaknya berdekatan
dengan Pantai Sundak ialah: Pantai Baron, Pantai Krakal, Pantai Kukup,
Pantai Drini, dan Pantai Sepanjang.
Menurut legenda, di pantai ini terjadi
pertarungan antara seekor anjing dan landak. Pertarungan terjadi karena
seekor anjing yang sedang kelaparan secara kebetulan berjumpa seekor
landak. Si landak kemudian dikejar dan akhirnya menjadi mangsa anjing
kelaparan tadi. sehingga pantai ini disebut sundak. (sundak merupakan
paduan dari kata asu dan landak )
Pantai yang lingkungannya cukup bersih dan terawat dengan baik ini masih dikelola oleh warga sekitar.
Pantai Sundak masuk di wilayah Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pantai ini dapat dijangkau dengan kendaraan darat dari Yogyakarta Gunungkidul, Wonosari selama 1 jam , kemudian dilanjutkan menuju Pantai Baron atau Krakal 40 menit—1 jam
Pantai Sundak masuk di wilayah Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pantai ini dapat dijangkau dengan kendaraan darat dari Yogyakarta Gunungkidul, Wonosari selama 1 jam , kemudian dilanjutkan menuju Pantai Baron atau Krakal 40 menit—1 jam
Di Pantai Sundak belum ada penginapan
tetapi, di beberapa pantai di sebelah barat Pantai Sundak, yakni Pantai
Kukup, Pantai Krakal, atau Pantai Baron terdapat penginapan-penginapan
sederhana atau menyewa homestay di sekitar kawasan ini.
Selain itu, terdapat pula kedai-kedai makan dengan cita rasa masakan ikan. Warung-warung kecil yang berjajar di tepi pantai ini menawarkan masakan hasil laut nelayan setempat
Selain itu, terdapat pula kedai-kedai makan dengan cita rasa masakan ikan. Warung-warung kecil yang berjajar di tepi pantai ini menawarkan masakan hasil laut nelayan setempat
Pantai Siung
Pantai Siung Ini Terletak sekitar 70 Km
dari jogja Berdampingan Dengan deretan pantai Krakal Kukup dan Baron
yang juga sangat indah
Pantai Krakal
Dibandingkan Pantai Kukup dan Baron,
lokasi Pantai Krakal terletak paling jauh. Semua pantai tersebut
Terletak di desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunung Kidul
Yogyakarta. Saat memasuki area Pantai Krakal, tampak area parkir yang
penuh dengan berbagai kendaraan mulai dari sepeda motor, kendaraan
pribadi dan bus pariwisata.
Pantai Krakal adalah kawasan Pantai yang
menawarkan keindahan pemandangan alam dan batu karang yang terhampar
sepanjang pantai. Banyak pengunjung yang datang ke Pantai Krakal untuk
menyaksikan keindahan pantai dan juga mencari berbagai macam ikan laut.
Menatap hamparan laut yang terpampang di depan mata saya. Sebuah karya dari Sang Pencipta
Tak banyak yang bermain-main dengan air
laut, karena jika tidak hati-hati, Batu karang yang keras justru bisa
melukai kaki. Para nelayan biasa mengenakan sepatu yang terbuat dari ban
luar kendaraan, sehingga mereka leluasa untuk berjalan di hamparan
karang sepanjang pantai Krakal.
Pantai Kukup
Jarak antara Pantai Krakal dan Pantai
Kukup tidak terlalu jauh, sekitar 5 km. Cuaca sudah cukup cerah kali
ini. Tiba di kawasan Pantai Kukup, lagi-lagi area parkir sudah penuh
dengan berbagai macam kendaraan. Pantai Kukup menawarkan pemandangan yang tak kalah menarik dibandingkan
dengan Pantai Krakal. Di Pantai ini, pengunjung masih bisa melakukan
banyak aktivitas misalnya bermain pasir, bermain bola dan berendam di
air laut. Hal ini tentu berbeda dengan suasana ketika di Pantai Krakal. Meskipun
demikian pengunjung tetap harus berhati-hati karena di Pantai Kukup ada
palung yang membahayakan pengunjung. Sehingga ketika bermain air,
disarankan untuk tidak terlalu jauh menuju ke tengah.
Di Pantai Kukup juga banyak kita temui hewan hewan laut seperti bintang
laut, bulu babi dan ikan-ikan lainnya. Selain itu Pantai Kukup juga
menawarkan pemandangan laut yang sangat indah. Anda bisa memuaskan diri
untuk memotret dari berbagai sudut pantai Kukup ini.
Pantai Baron
Nama yang aneh sebenarnya. Jika Pantai
Kukup dan Krakal berasal dari bahasa Jawa. Tapi tidak untuk Baron. Tapi
inilah barangkali tujuan utama diantara beberapa pantai lainnya. menuju
kawasan Pantai Baron ini. Memang suasana luar biasa ramai. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung lebih banyak yang
mengunjungi pantai Baron ini dibandingkan Kukup dan Krakal.
Banyak alasan mengapa sebagian pengunjung lebih memilih kawasan wisata
ini. Alasan utama adalah pengunjung bisa leluasa untuk bermain ombak.
Selain itu bagi yang hobi berbelanja
berbagai macam aksesoris, hasil laut tempat ini adalah tempat yang tepat
untuk membeli oleh-oleh bagi keluarga di rumah.
Di Pantai Baron ini, kita tidak hanya
mandi air laut tetapi kita juga bisa mandi air tawar. Air tawar ini
adalah air yang berasal dari sungai bawah tanah yang terletak di Kawasan
Pantai Baron ini.
Maka tanpa ada komando, kaki kaki kami
segera menceburkan diri ke air laut di Pantai Baron ini. Menceburkan
diri. Menunggu ombak dan mengikuti arus hingga ke tepi pantai. Inilah
hal yang mengasyikkan saat berada di pantai. Disinilah segala
kegembiraan diungkapkan. Namun harus juga diwaspadai agar tidak terlalu
ke tengah saat menunggu ombak datang.
Ritual mandi di air laut diakhiri dengan mandi di air tawar.
Pantai Parangtritis memiliki keindahan alam yang merupakan perpaduan antara laut dan bukit-bukit pasir.. Pantai ini memiliki pemandangan yang indah, meskipun ombak disana ada kalanya cukup besar. Angin yang bertiup kencang pada musim-musim tertentu membuat pantai Parangtritis cocok sebagai tempat pelaksanaan festival layang-layang. Di pantai ini terdapat banyak bukit pasir yang disebut “gumuk” oleh masyarakat sekitar. Oleh tiupan angin, permukaan pasir di bukit-bukit ini membentuk ‘lukisan alam‘ yang indah. Pada musim hujan, di beberapa cekungan di antara bukit-bukit pasir ini seringkali terbentuk danau semacam oase.
Pantai Parangtritis juga memiliki kaitan mistis dengan Keraton Yogyakarta, yaitu sebagai tempat pelaksanaan upacara “labuhan” di Parangkusumo. Labuhan adalah upacara persembahan kepada Nyai Lorokidul, yang dipercaya sebagai penguasa Laut Selatan.
Pantai Parangtritis adalah salah satu pantai yang sangat terkenal di provinsi DIY, terletak di Kabupaten BantulPantai Parangtritis terdapat di tepi Samudera Indonesia, berjarak sekitar 30 km dari kota Yogyakarta.
Pantai Parangtritis bisa dicapai dari Yogyakarta dengan kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi.
Di pantai Parangtritis terdapat banyak kios penjual makanan dan barang-barang kerajinan, penginapan, dan juga ‘dokar‘ yang disewakan kepada pengunjung untuk menyusuri sepanjang pantai.
Keraton Yogyakarta
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan
istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun
kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia
pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai
tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan
tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan
salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton
merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan,
termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka
keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah
satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki
balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas. Keraton
Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan
pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Lokasi keraton ini konon
adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan
ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram
(Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain
menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan,
yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta,
Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang
sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Secara
fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu
Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan
Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul
(Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan).
Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang
berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain,
Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan
pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai
filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta. Dan untuk
itulah pada tahun 1995 Komplek Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
Taman Sari Yogyakarta
Istana
Air Taman Sari adalah suatu kompleks istana yang sebenarnya terdiri
dari beberapa bangunan (tidak semua bangunan ini berada di dalam air)
dan lokasinya masih di dalam lingkungan Keraton Ngayogyakarta. Dalam
bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama “Perfume Garden” atau “Fragrant
Garden”, karena banyak bunga yang berbau harum ditanam dilingkungan
taman ini. Taman Sari – Yogyakarta yang tidak hanya sekedar Taman tempat
rekreasi keluarga kerajaan pada zaman itu, namun mempunyai berbagai
fungsi diantaranya sebagai Camouflage area terhadap musuh-musuhnya, dan
merupakan suatu sistem benteng pertahanan, selain itu juga sebagai
tempat meditasi bagi Raja, tempat membuat batik yang dilakukan oleh
selir-selir Raja dan putri-putri Raja, tempat berlatih kemiliteran bagi
tentara kerajaan dan masih ada lagi. Taman Sari- Yogyakarta didirikan
pada tahun 1758 yang ide awalnya dari Pangeran Mangkubumi (yang kemudian
bergelar Hamengku Buwono I) dan Raden Ronggo Prawirosentiko (Bupati
Madiun) sebagai arsiteknya, sedangkan Demang Tegis (asli orang Portugis
yang mendapat gelar dari kerajaan) sebagai tenaga ahli strukturnya. Ada
beberapa elemen yang memengaruhi arsitektur bangunan kompleks Taman Sari
ini, diantaranya pengaruh dari Hindu dan Budha, Jawa dan Islam, Cina,
Portugis dan gaya Eropa, dapat terlihat dibeberapa bagian bangunan ini.
Taman Sari – Yogyakarta mempunyai dua pintu gerbang utama, yaitu Gapuro
Agung (yang berada dibagian Barat) dan Gapuro Panggung (yang berada
dibagian Timur, yang saat ini(tahun 2007) digunakan sebagai pintu masuk
utama ke lokasi kompleks Taman Sari ini). Bentuk pintu gerbang atau
‘Gapuro’nya sangatlah indah yang merupakan gaya asli Jawa, pada detail
dari Gapuro ini merupakan motif asli Jawa seperti stilasi dari
sulur-sulur tanaman, burung, ekor dan sayap burung garuda.
Air Terjun Sri Gethuk
Gemuruh Suara Air Pemecah Hening di Tanah Kering
Eksotisme Grand Canyon di daerah utara Arizona, Amerika Serikat tentunya tak bisa disangkal lagi. Grand Canyon merupakan bentukan alam berupa jurang dan tebing terjal yang dihiasi oleh aliran Sungai Colorado. Nama Grand Canyon kemudian diplesetkan menjadi Green Canyon untuk menyebut obyek wisata di Jawa Barat yang hampir serupa, yakni aliran sungai yang membelah tebing-tebing tinggi. Gunungkidul sebagai daerah yang sering diasumsikan sebagai wilayah kering dan tandus ternyata juga menyimpan keindahan serupa, yakni hijaunya aliran sungai yang membelah ngarai dengan air terjun indah yang tak pernah berhenti mengalir di setiap musim. Air terjun tersebut dikenal dengan nama Air Terjun Sri Gethuk.Terletak di Desa Wisata Bleberan, Air Terjun Sri Gethuk menjadi salah satu spot wisata yang sayang untuk dilewatkan. Untuk mencapai tempat ini Anda harus naik kendaraan melewati areal hutan kayu putih milik PERHUTANI dengan kondisi jalan yang bervariasi mulai dari aspal bagus hingga jalan makadam. Memasuki Dusun Menggoran, tanaman kayu putih berganti dengan ladang jati yang rapat. Sesampainya di areal pemancingan yang juga berfungsi sebagai tempat parkir, terdapat dua pilihan jalan untuk mencapai air terjun. Pilihan pertama yakni menyusuri jalan setapak dengan pemandangan sawah nan hijau berhiaskan nyiur kelapa, sedangkan pilihan kedua adalah naik melawan arus Sungai Oya
Perjalanan menuju Air Terjun Sri Gethuk pun dimulai saat mentari belum naik tinggi. Pagi itu Sungai Oya terlihat begitu hijau dan tenang, menyatu dengan keheningan tebing-tebing karst yang berdiri dengan gagah di kanan kiri sungai. Suara rakit yang melaju melawan arus sungai menyibak keheningan pagi. Sembari mengatur laju rakit, seorang pemandu menceritakan asal muasal nama Air Terjun Sri Gethuk. Berdasarkan cerita yang dipercayai masyarakat, air terjun tersebut merupakan tempat penyimpanan kethuk yang merupakan salah satu instrumen gamelan milik Jin Anggo Meduro. Oleh karena itu disebut dengan nama Air Terjun Sri Gethuk. Konon, pada saat-saat tertentu masyarakat Dukuh Menggoran masih sering mendengar suara gamelan mengalun dari arah air terjun.
Tak berapa lama menaiki rakit, suara gemuruh mulai terdengar. Sri Gethuk menanti di depan mata. Bebatuan yang indah di bawah air terjun membentuk undak-undakan laksana tepian kolam renang mewah, memanggil siapa saja untuk bermain di dalam air.
Biaya:
- Tiket: Rp. 3.000 (merupakan tiket terusan dengan Gua Rancang Kencono)
- Tarif naik rakit: Rp 5.000 / orang (pulang pergi)
- Sewa ban: Rp. 2.000 / orang
Goa Pindul
ket Cave Tubing Goa Pindul Jogjakarta Rp 30.000 / person
- Cave Tubing Goa Pindul Wonosari Jogjakarta ini memiliki panjang kurang lebih 350 meter, lebar 5 meter dengan kedalaman 5 -12m.
- Goa aliran sungai bawah tanah
- Memiliki 3 zona yaitu zona terang, zona remang dan zona gelap
- Waktu tempuh 45 menit.
- Stalagtit terbesar ke 4 didunia
- Area sarang burung walet dan kelelawar
- Debit air stabil baik musim hujan maupun kemarau sehingga aman untuk orang tua dan anak
- Fasilitas :
- Pemandu
- Pelampung bodyrafting
- Ban tubing
- Sepatu air
- Wedang Pindul
- Transportasi dan
- Asuransi
Paket Cave Tubing Goa Pindul PLUS
- Transportasi penjemputan peserta pukul 08.00 dari Jogja menuju GOA PINDUL
- Cave Tubing GOA PINDUL
- Makan Siang
- Pemandu
- Perlengkapan ( ban tubing, plampung bodyrafting, sepatu karet,senter )
- Asuransi
- Transportasi mengantar peserta kembali ke Jogja pukul 15.00
- Free Wedang PINDUL
- Biaya :
- Biaya Rp. 90.000,-/ Orang/ minimal 50 orang
- Biaya Rp. 95.000,-/ Orang/ minimal 30 orang
- Biaya Rp. 150.000,-/ Orang/ minimal 6 orang
- Biaya Rp. 335.000,-/ Orang/ minimal 2 orang
Goa Jomblang
Menemukan Hutan Purba dan Cahaya Surga di Dasar Gua
Gua Jomblang merupakan salah satu gua dari ratusan kompleks gua Gunungkidul yang terkenal karena keunikan dan keindahannya yang tidak terbantahkan. Pada tahun 2011, Gua Jomblang dijadikan tempat pengambilan gambar Amazing Race Amerika. Terletak di rentangan perbukitan karst pesisir selatan yang memanjang dari Gombong, Jawa Tengah; hingga kawasan karst Pegunungan Sewu, Pacitan, Jawa Timur; gua vertikal yang bertipe collapse doline ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu. Runtuhan ini membentuk sinkhole atau sumuran yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah luweng. Karena itu gua yang memiliki luas mulut gua sekitar 50 meter ini sering disebut dengan nama Luweng Jomblang.Untuk memasuki Gua Jomblang diperlukan kemampuan teknik tali tunggal atau single rope technique (SRT). Oleh karena itu, siapapun yang hendak caving di Jomblang wajib menggunakan peralatan khusus yang sesuai dengan standar kemanan caving di gua vertikal dan harus didampingi oleh penelusur gua yang sudah berpengalaman.
Candi Prambanan
Candi
Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada
masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang
setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi
keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa.
Candi ini
terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini
dibangun taman indah. Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat
Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai
Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi
dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum
Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk
suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian
mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi. Candi
Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma,
dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan
Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu
candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk
Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4
candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.
Langganan:
Postingan (Atom)