Istana
Air Taman Sari adalah suatu kompleks istana yang sebenarnya terdiri
dari beberapa bangunan (tidak semua bangunan ini berada di dalam air)
dan lokasinya masih di dalam lingkungan Keraton Ngayogyakarta. Dalam
bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama “Perfume Garden” atau “Fragrant
Garden”, karena banyak bunga yang berbau harum ditanam dilingkungan
taman ini. Taman Sari – Yogyakarta yang tidak hanya sekedar Taman tempat
rekreasi keluarga kerajaan pada zaman itu, namun mempunyai berbagai
fungsi diantaranya sebagai Camouflage area terhadap musuh-musuhnya, dan
merupakan suatu sistem benteng pertahanan, selain itu juga sebagai
tempat meditasi bagi Raja, tempat membuat batik yang dilakukan oleh
selir-selir Raja dan putri-putri Raja, tempat berlatih kemiliteran bagi
tentara kerajaan dan masih ada lagi. Taman Sari- Yogyakarta didirikan
pada tahun 1758 yang ide awalnya dari Pangeran Mangkubumi (yang kemudian
bergelar Hamengku Buwono I) dan Raden Ronggo Prawirosentiko (Bupati
Madiun) sebagai arsiteknya, sedangkan Demang Tegis (asli orang Portugis
yang mendapat gelar dari kerajaan) sebagai tenaga ahli strukturnya. Ada
beberapa elemen yang memengaruhi arsitektur bangunan kompleks Taman Sari
ini, diantaranya pengaruh dari Hindu dan Budha, Jawa dan Islam, Cina,
Portugis dan gaya Eropa, dapat terlihat dibeberapa bagian bangunan ini.
Taman Sari – Yogyakarta mempunyai dua pintu gerbang utama, yaitu Gapuro
Agung (yang berada dibagian Barat) dan Gapuro Panggung (yang berada
dibagian Timur, yang saat ini(tahun 2007) digunakan sebagai pintu masuk
utama ke lokasi kompleks Taman Sari ini). Bentuk pintu gerbang atau
‘Gapuro’nya sangatlah indah yang merupakan gaya asli Jawa, pada detail
dari Gapuro ini merupakan motif asli Jawa seperti stilasi dari
sulur-sulur tanaman, burung, ekor dan sayap burung garuda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar